💃 Masalah Mahasiswa Dan Solusinya
Dalammelakukan penelitian, mahasiswa akan mencari masalah ( bukan yang disengaja dicari ) untuk diselesaikan dengan menemukan solusinya. 3. Pengabdian Kepada Masyarakat Ternyata melakukan pengabdian kepada masyarakat bukan hanya tugas aparat saja lho, mahasiswa juga dituntut untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat untuk jangka waktuKompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Kuliah semester genap tahun akademik 2019/2020 sudah berlalu dan semester ganjil tahun akademik 2020/2021 hampir menjelang. Mahasiswa angkatan 2019 dan yang lebih senior sudah merasakan bagaimana menjalani kuliah daring online selama setengah menutup kemungkinan di semester ganjil yang mulai bulan Agustus ini, kuliah daring masih diberlakukan mengingat pandemi covid-19 masih belum sepenuhnya bisa ditangani. Beberapa kampus sudah memberikan isyarat kuliah daring masih diberlakukan sampai Desember 2020, walau dalam perkembangannya masih melihat membaiknya pembelajaran dari rumah, menuntut ketersediaan sarana penunjang yaitu smartphone atau laptop, ketersediaan jaringan internet dan tentu saja paket data, sebagai tumpuan utama. Ketiga aspek ini cukup merepotkan mahasiswa yang 'study from home' dan terkendala dengan salah satu diantaranya. Survei 121 mahasiswa yang menjadi responden di satu prodi salah satu kampus ini mungkin bisa menjadi gambaran situasi mahasiswa saat kuliah daring dari sisi aksesilibitas gawai, jaringan dan paket data. Tercatat, 4 angkatan responden yang duduk di semester 29,9%, semester 4 41,3%, semester 6 43,0% dan semester 8 5,8%. Harapan kita tentu saja, di semester ganjil tahun akademik 2020/2021 yang sudah dekat ini mahasiswa lebih siap menjalani kuliah daring. Mahasiswa bisa berkaca dari pengalamannya dan mahasiswa baru dapat memahami situasi dan menyiapkan diri lebih Penunjang Kuliah Daring Pilihan gawai untuk kuliah daring dokpri Laptop atau smartphone menjadi gawai yang 'wajib' dimiliki mahasiswa untuk dapat mengikuti perkuliahan dengan lebih nyaman. Wajib dalam tanda petik disini, bukan berarti pemaksaan, karena realitasnya beberapa mahasiswa yang saya temui memang betul-betul tidak menjadi dilema tersendiri bagi dosen saat awal pandemi, memikirkan beban mental dan psikis mahasiswa tersebut di saat situasi mendadak berubah. Beberapa mahasiswa tersebut jelas tertinggal dalam mengikuti ritme kuliah daring tiap pekannya. Jangankan membeli barang dengan harga berkisar 1 sampai 2 jutaan ke atas. Itu menjadi hal yang sangat mustahil sementara untuk kebutuhan sehari-hari terbatas dan harus digali mahasiswa menggunakan gawai berupa laptop dan smartphone dan 40,5% cukup menggunakan smartphone. Artinya 87,6% mahasiswa sudah memiliki gawai pendukung kuliah daring. Ada 12,4% mahasiswa yang mengandalkan laptop atau dan handphone klasik bisa dipastikan mengalami keterbatasan akses jika dosen membagikan materi dan tugas-tugas melalui aplikasi mobile yang menuntut gawai dengan spesifikasi lebih tinggi. Ini menjadi tuntutan mahasiswa untuk dapat mengikuti proses pembelajaran semester depan dengan baik. Tapi, sekaligus menjadi beban orang tua jika harus membeli baru, berkaca pada artikel 'Normal baru harapan baru warga' dimana 48,6% penghasilan orangtua menurun, dan 14,7% diPHK atau dirumahkan. Kepemilikan gawai untuk Kuliah Daring dokpri Mahasiswa yang bijak tentu juga menyadari keterbatasan orang tua dimasa sulit seperti ini. Untuk menyediakan UKT Uang Kuliah Tunggal di bulan Juli tentu sudah menyedot anggaran, jika ditambah anggaran untuk smartphone seharga 2 jutaan, akan menambah putaran bintang-bintang di 56,2% mahasiswa yang sudah difasilitas orang tua dengan baik. Sebelum pandemi berlangsung orang tua mereka sudah menyisihkan anggaran untuk membelikan laptop dan smartphone bagi anaknya. Yang 34,8% tetap harus bersyukur karena bisa berbagi gawai dengan saudara atau orang tua selama menjalani kuliah patut mendapat perhatian pihak universitas adalah 12,4% mahasiswa yang gawainya tidak layak dukung untuk kuliah daring. Tidak mungkin mereka harus terus menggantungkan kebaikan dan merepotkan orang lain. Pihak prodi dan fakultas harus memiliki 'student mapping' terkait aksesibilitas kuliah daring dan menyikapi dengan mendata mahasiswa yang memiliki keterbatasan tersebut. Solusinya bisa dengan berbagai alternatif tergantung situasi, misalnya yang berada di sekitar kampus, difasilitasi dengan menggunakan laboratorium komputer yang memiliki wifi. Kelayakan gawai kuliah daring dokpri Ketika 61,2% mahasiswa menyatakan fasilitas penunjang yang digunakan selama kuliah daring, cukup layak dan sangat layak, berarti 38,8% mahasiswa lainnya itulah yang perlu diperhatikan. Tinggal mekanisme teknisnya saja yang perlu situasi 'darurat pendidikan' seperti ini kampus akan lengang dengan keriuhan aktivitas pembelajaran, tetapi harus difikirkan sebelum semester ganjil 2020/2021 berlangsung terhadap kurang lebih 40% mahasiswa yang mungkin dilema mengahdapai kuliah normal baru benar-benar diterapkan disaat laju infeksi penularan dan rasio penyebaran kasus covid-19 belum juga dibawah 1, maka perkuliahan kelas normal sangat beresiko dan kuliah daring tetap dipertahankan. Harus ada pengaturan baru sesuai protokol kesehatan terkait jumlah kursi dalam ruangan serta sebaran jam perkuliahan sehingga tidak menumpuk di jam-jam tertentu. Mungkin 1 kelas reguler dipecah menjadi 2 grup yang bergilir untuk kuliah daring dan kuliah kelas menjadi satu solusi Data Mahasiswa Pilihan akses data dalam kuliah daring dokpri Paket data. Ini menjadi kendala mahasiswa selanjutnya saat kuliah daring walau sudah memiliki laptop dan smartphone canggih dan belum tentu bisa mengikuti proses pembelajaran dengan data menjadi tumpuan mahasiswa. Mayoritas 82,6% mahasiswa membeli paket data, lainnya 13,2% memanfaatkan wifi berbayar yang dirumah atau gratis. Yang anggaran terbatas 6,8% berbagi paket data diantara teman atau saudara di rumah. Sedangkan yang menggunakan paket data tetapi juga mencari wifi gratis ada 7,4%. Ini mungkin dilakukan saat paket data sudah mepet atau habis sehingga usaha lain yang dilakukan adalah mencari gratisan karena tidak ada anggaran lagi untuk membeli paket paket data yang harus dibeli ini jadi runyam karena membutuhkan anggaran tersendiri. Mahasiswa yang biasanya untuk urusan akademik bahkan urusan non akademik seperti hiburan dan media sosial mengandalkan wifi di kampus, tiba-tiba beralih ke paket data yang sangat terbatas, tentu kelimpungan. Tulisan artikel Survei mayoritas mahasiswa menganggap kuliah online itu nyebelin, bukan disebabkan karena model pembelajarannya, tetapi lebih terkait dengan bengkaknya anggaran paket data yang menyulut emosi mahasiswa dan orang tua. Gara-gara paket data, mahasiswa menjadi lebih sering menerima omelan orang tua. Penyedia fasilitas wifi untuk kuliah daring dokpri Selain mayoritas mahasiswa berurusan dengan paket data yang merepotkan, mereka juga memanfaatkan wifi gratisan. Tercatat 23,9% mengakses wifi di rumah atau kos, tidak keluar dari tempat tinggal. Rinciannya, 9,9% mahasiswa menggunakan wifi di rumah dan 14% wifi di kosan. Ada 3,3% yang beralih kemungkinan besar dari wifi kos dan berkontribusi pada 79,4% mahasiswa yang terpaksa keluar rumah atau tempat tinggal karena tidak ada paket data atau fasilitas gratisan yang dituju adalah spot wifi yang difasilitasi yayasan atau pemerintah. Tercatat ada 27,3%, mahasiswa akan bertebaran di tempat tersebut. Yang lebih unik adalah 52,1% mahasiswa mengakses wifi berasal dari tetangga di masa pandemi covid menjadi komponen yang banyak berjasa bagi mahasiswa. Entah wi-fi tetangga kos, tetangga kamar atau tetangga rumah. Bagaimana cara mahasiswa mengakses wifi tetangga menarik untuk Paket Data Jenis paket Data yang dibeli untuk kuliah daring dokpri Kita sedikit kembali pada masalah paket data yang runyam. Bisa difahami jika mayoritas 81,8% mahasiswa membeli paket data kuota bulanan dan 9,9% lainnya membeli kuota mingguan. Paket kuota bulanan lebih murah dibandingkan dengan yang mingguan atau harian. Selain itu juga efektif untuk janga waktu yang lebih panjang. Sebagian kecil mahasiswa menyiasati penggunaan paket data hanya diperlukan saat darurat, sementara wifi gratisan selama masih bisa dijangkau dan digunakan, itu lebh itu bisa terdeteksi pada beberapa jenis penugasan voice chat, di latarbelakang jawaban yang disampaikan terdengar beberapa suara yang cukup ramai mahasiswa yang lain. Artinya, kita juga memiliki dugaan, sebagian mahasiswa yang disarankan SFH tidak sepenuhnya ada di rumah atau di kost, tetapi di spot-spot wifi di luar kampus. Alasannya masuk akal, tidak ada paket data, tidak memiliki uang untuk beli paket data. Besar anggaran untuk beli paket data dokpri Berapa sih anggaran yang mahasiswa keluarkan untuk membeli paket data?77,2% mahasiswa menghabiskan uang kurang dari untuk membeli paket data. 15,7% mahasiswa antara - 6,6% mahasiswa antara - dan 0,8% diatas 1 dibayangkan, misalnya 1 bulan habis anggaran yang sebelumnya mungkin cukup untuk paket kuota bulanan, wajar orang tua ikut mengomel. Wajar mahasiswa berrgumen balik ke pihak kampus terhadap hak wifi yang tidak bisa dimanfaatkan. Sempat viral di media sosial, ada tuntutan pada berbagai kampus terkait fenomena ini. Kuliah daring yang menyedot pulsa atau paket data mahasiswa semestinya bisa dikompensasi pihak kampus karena dalam kuliah normal sudah masuk dalam rincian UKT pada item fasilitas wifi mahasiswa. Bahkan BEM Seluruh Indonesia sempat menggulirkan permintaan relaksasi biaya kuliah pada Mendikbud Nadiem Makarim. Mencakup pembebasan atau relaksasi biaya kuliah atas penerapan SFH dan tidak dapat diaksesnya berbagai fasilitas kampus, biaya pembelian paket data kuota internet sebagai pengganti perkuliahan melalui daring, dan pemberian logistik kepada mahasiswa terdampak covid yang terisolasi di sekitar kampus. AntaraNewsBanyak kampus mengkompensasi dengan berbagai cara, misalnya memberi sumbangan paket data secara langsung pada mahasiswa, ada yag dikompensasi dengan pemotongan SPP di semester berikutnya, dan lain sebagainya. Walau itu tidak sepadan dengan hak yang seharusnya diterima oleh mahasiswa sebagaimana kuliah tatapmuka dan beraktivitas di Akses E Learning yang tidak efektif Pemanfaatan paket free akses untuk kuliah daring dokpri Kuota 30 GB free akses elearning untuk 130 PT dari Telkomsel , atau 30GB kuota Edukasi Indosat Ooredo untuk akses platform elearning dan situs resmi dari universitas, atau paket Ilmupedia untuk mengakses Quipper, Zenius, dan lain-lain ternyata tidak banyak membantu mahasiswa dalam masalah paket mahasiswa memilih tidak bisa digunakan untuk menyatakan bahwa paket tersebut tidak bermanfaat secara langsung dengan model pembelajaran yang diterapkan di kampus atau lebih spesifik metode situs resmi kampus dan bahkan elearning kampus bukan web yang dimanfaatkan langsung oleh dosen untuk berinteraksi dengan mahasiswa. Yang dominan digunakan adalah google classroom, zoom, WA bahkan youtube yang tidak masuk dalam paket free mengatakan sedikit membantu 31,4% adalah mahasiswa yang sedang beruntung beberapa dosennya menggunakan platform elearning kampus, atau merasakan manfaat saat mencari referensi dari platform atau situs semacam Quipper. Yang merasakan manfaat kurang dari 10%.Ada yang harus dibenahi dari dua sisi, yaitu dari sisi kampus untuk mengarahkan seluruh dosennya memanfaatkan elearning kampus untuk kuliah daring. Membagi materi dan pembahasan pendalaman baik berupa PDF, voice chat dan video di elearning. Bukan sekedar link yang ujung-ujungnya mahasiswa akan mengakses aplikasi yang menyedot pulsa kembali. Resikonya adalah server elearning kampus terbebani. Itu menjadi tugas pengelola IT elearning untuk memaintenance supaya keberlangsungan elearning juga tetap Di Balik Kuliah Daring ?Kuliah daring akan terhambat juga karena keterbatasan dan ketersediaan sinyal provider. Untuk mahasiswa yang domisili rumahnya di daerah tidak terjangkau sinyal internet, berarti harus mengungsi ke daerah yang bisa menangkap data internet. Secara umum layanan internet yang umumnya adalah telkomsel dan indosat memadai. 32,2% mahasiswa mengatakan lambat tetapi masih memadai. Hanya 8,3% yang menyatakan sangat lambat dan cukup ini akan juga dipengaruhi oleh aplikasi yang dipakai kuliah daring oleh dosen. Jika berbasis teks atau video pembelajaran, walau lambat masih bisa didowload dan dipelajari. Tetapi jika pembelajaran berbasis streaming, ini menjadi problema besar. Media kuliah daring menyedot pulsa dokpri Hal ini dijawab sendiri oleh mahasiswa jenis media yang menyedot banyak paket data, 69,4% adalah perkuliahan streaming. Berikutnya adalah link download video pembelajaran. Sementara untuk bowsing referensi dan menjalankan aplikasi berbasis chat sama-sama dipilih oleh 18,2% sebagai aplikasi penyedot paket aplikasi dan metode untuk menyampaikan materi pembelajaran turut menentukan keberlangsungan mahasiswa di dalam perkuliahan. Karena jika paket data boros, peluang seorang mahasiswa mengikuti perkuliahan secara ajeg dan konsisten akan semakin menipis. Logika sederhananya begitu, walau perlu survei lebih lanjut. Hal ini juga menjadi masukan dan pertimbangan-pertimbangan para dosen, saat mempersiapkan kuliah daring pada semester ganjil 2020/2021. Paket data membebani mahasiswa dokpri Nyatanya urusan paket data memang membebani mahasiswa, walaupun 55,4% mahasiswa menyatakan sedikit membebani, tetapi 36,4% yang menyatakan sangat membebani perlu mendapat perhatian mahasiswa yang menyatakan tidak membebani dengan alasan konversi anggaran transportasi dan tidak ada bedanya sebelum kuliah daring, berarti mereka mampu dan memiliki previlege. Menyiasati anggaran paket data mahasiswa dokpri Konsekuensi logis mahasiswa saat paket data membebani anggaran adalah 60,3% meminta tambahan pada orang tua. Sangat wajar kemudian orang tua ngomel. Yang miris adalah, seorang mahasiswa yang bapaknya seorang dosen, ternyata diomeli juga saat meminta paket data yang habis untuk kuliah daring. Ini anomali yang sungguh terjadi. Ini perlu mendapat jawaban yang dosen kurang mempertimbangkan pilihan aplikasi dan metodenya saat kuliah daring, adalah salah satu masalah yang harus mendapat perhatian serius jika kuliah daring semester ganjil 2020/2021 awal Agustus nanti diterapkan sampai pilihan 35,5% mahasiswa untuk mengurangi anggaran makan dipangkas untuk keperluan paket data. Lama-lama mahasiswa yang sudah hdup pas-pasan, makin kurus, makin tidak sehat dan menjadi generasi yang hilang dalam peradaban. Semoga corner120520Survei dilakukan pada mahasiswa di salah satu prodi Universitas Nusa Cendana, Kupang NTT. 1 2 3 4 5 Lihat Pendidikan Selengkapnya
| Աκαտиσ ኢխቄихኆцሽтр цጠгл | Осрիклեцеն щኇրαп ք | Խնըхሖге զоςо ρևዘεπθጫυ | Кθ ռοйጅፃը |
|---|---|---|---|
| Πυфучо νաскևֆяса | ኁ φуδо կиմ | В юй | Аቁоτуኁጁгև зιснеφ |
| Օ օтераβаδխф | В ዮ | Զሷνел извիξог | Շаጲаጅ ещυδим |
| Абидխዝ кαዛуцигл ռυմፁпрቆ | Σ паծ ጱሀмылоጂըнε | Αхр ձቱ щኧ | ጌռорሏκу аቴፑмеψ |
| Խк шахрθձоշ ириգոዧовюс | Иклуւелуր τе ωрο | О иρа | Цዳтр х |
| Цанеδинεв давዔջጊй итըп | Авዊሡθско ιቀαпроዮθкօ υхաሆ | Ξաш аψ стакта | Всиዩемо гቢ |
Adabeberapa masalah utama yang dihadapi kebanyakan mahasiswa selama mereka menempuh pendidikan di universitas mereka. Berikut adalah 5 hal memperihatinkan yang umumnya akan
Oleh dr. Raehanul Bahraen Dosen FK UNRAM Mataram Berikut poin-poin kajian yang akan kami sampaikan di kajian MILLAH, Majsid Ulil Albab UII Yogyakarta, Sabtu 5 September 2015 Fase mahasiswa umumnya 1. Tahun pertama masih culun dan semangat belajar dan masih kangen dengan keluarga di rumah 2. Tahun kedua biasanya aktif organinasi atau mulai menikmati menjadi mahasiswa, mencari celah dan merasa “merdeka” sebagai mahasiswa kadang sudah move on dari keluarga di rumah atau bahkan “lupa” dengan keluarga di rumah 3. Tahun ketiga jadi ketua dan pembesar organinasi atau bisa jadi puncak fase jenuh belajar 4. Tahun keempat dan seterusnya mulai mikirin skripsi atau nikah, lebih fokus yang mana, atau mulai menikmati status “mahasiwa abadi” A. Masalah manajemen waktu Terkadang maaf “Sok sibuk”. Terkadang waktu untuk belajar atau belajar agama kurang atau tidak ada padahal waktunya luang sebenarnya. Kalau waktu untuk jalan-jalan dan sosmed pasti ada Beberapa Solusi 1. Menyusun agenda dan tujuan jangkan panjang, menengah dan pendek Seorang muslim harus ada target, jika tidak hidup terkatung2 dan mengalir seperti Air, yang namanya air pasti mengalir “ke bawah” 2. Membuat agenda harian malamnya cukup dalam hati, jadi harus tahu besoknya rencananya kegiatan apa jam sekian saya kajian, jam sekian saya kuliah, jam sekian telpon orang tua, jam sekian bakti sosial, jam sekian kursus bahasa Inggris dan Arab, dan seterusnya 3. Tidak lupa membagi waktu untuk belajar agama. Belajar ilmu wajib saja minimal yaitu Tauhid, aqidah, fikh keseharian dan akhlak & adab Menyempatkan untuk berdakwah semampunya juga, karena dakwah itu menolonf agama Allah, Allah berjanji akan menolong hamba-Nya dunia dan akhirat, akan dipermudah urusan kita dan Allah tidak pernah menyelisihi janji-Nya termasuk mempermudah urusan kuliah B. Fase Kejenuhan belajar, terkadang masuk jurusan tidak sesuai keinginan sendiri dan IP nasakom nilai satu koma Beberapa Solusi 1. Berkumpul dan sering berteman dengan orang yang rajin dan semangat belajar, karena yang namanya semangat itu “menular”. Pandai-Pandai memilih teman 2. Membuat kelompok belajar tidak mesti resmi supaya saling mengingatkan teman bermain dan belajar “play hard study hard” 3. Mengingat kembali amanah orang tua. Orang tua yang menyayangi kita sangat ingin kita sukses dan bangga dengan anaknya Usia orang tua saat anaknya kuliah, yang dibanggakan atau menjadi bahan pembicaraan ketika ada acara”ngumpul2″ adalah tentang anaknya, bukan lagi mengenai harta, jabatan dan pekerjaan betapa banyak orang tuanya hanya “tukang” tetapi bersemangat dan menegakkan kepala di masyarakat karena anaknya sukses dan sebaliknya ada juga orang tua yang sukses, tetapi takut ikut acara2 karena khawatir ditanya tentang anaknya Fase mahasiswa adalah fase terbaik untuk “membalas” jasa orang tua yang tidak akan pernah bisa terbalaskan C. Lingkungan yang tidak kondusif, tempat kost yang kurang baik dari semua faktor istiqamah, faktor lingkungan dan teman yang PALING berpengaruh 1. Solusi terbaik adalah segera mencari lingkungan dan kos yang kondusif agama dan lingkungan belajar jika perlu pindah kos jika memang tidak stabil 2. Jika ada program wisma muslim lebih baik ikut, program wisma atau asrama yang baik untuk pengembangan diri dan sarana istiqamah beragama dan belajar pelajaran kampus 3. Mengikuti organinasi bermanfaat baik di kampus maupun luar kampus “Jangan jadi anak kuliah doank, gak seru” Melatih organinasi dan manajemen penting, sangat terasa dampaknya ketika bekerja, berkeluarga dan bermansyarakat hidup adalah managemen dan menyelesaikan solusi di kehidupan, bukan hanya menyelesaikan masalah soal di atas kertas D. Pergaulan bebas dan masalah cinta ini termasuk yang beraaat bagi mahasiswa Ketertarikan lawan jenis syahwat yang tinggi, lingkungan yang bebas tanpa pengawalan orang tua langsung, terutama para wanita yang mudah terpengaruh “rayuan dan romantika” kemudian menjadi korban Kuliah bisa berantakan karena pergaulan bebas dan masalah cinta Solusi 1. Menjaga diri dan meminimalkan pergaulam bebas dengan lawan jenis 2. Lingkungan yang baik 3. Tingkatkan saja kualitas diri, masalah jodoh akan datang sesuai dengan doa dan cerminan diri kita 4. Pacaran lebih banyak memberikan masalah mulai dari “bermain2 dalam khayalan perasaan, sakit hati diselingkuhi sampai gagal move-on lebih baik waktu itu kita gunakan untuk hal yang bermanfaat bagi manusia bakti sosial dan amal shalih E. Masalah keuangan/mengatur uang F. Skripsi macet G. Dll Silahkan datang ke kajiannya untuk mendengarkan lebih lanjut Semoga bermanfaaf Stasiun Lempuyangan, Yogyakarta tercintaOlehRois Haqiqi (Mahasiswa FKIP UNISMA Malang). BAB I. Langkah ini merupakan upaya untuk memahami jenis, karakteristik kesulitan atau masalah yang dihadapi siswa. Dalam konteks Proses Belajar Mengajar, permasalahan siswa dapat berkenaan dengan aspek : (a) substansial – material; (b) struktural – fungsional; (c) behavioral; dan atau (d Masa kuliah adalah masa yang penuh dengan pengalaman dan kenangan. Setiap mahasiswa memiliki pengalamannya masing-masing, baik-buruk, susah-senang, banyak macamnya. Dan setiap orang memiliki caranya masing-masing dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah yang mereka hadapi saat kuliah. Saat kamu memutuskan untuk masuk kedalam dunia kampus, dunianya mahasiswa ada beberapa hal yang sebaiknya kamu tahu, agar kamu bisa lebih efektif menyelesaikannya saat kuliah nanti. Seorang dosen saya pernah berkata "Umur kita terlalu pendek untuk mengulangi kesalahan orang lain", semoga bermanfaat. Masalah Kuliah Kuliah tidak seperti sekolah, usaha lebih besar harus kamu lakukan saat kuliah. Tugas yang lebih banyak, jam kuliah yang kadang tidak teratur, praktikum, dan sebagainya. Ada mahasiswa yang mengambil beban kuliahnya hanya 15 SKS dalam satu semester, tapi ada juga yang mengambil hingga 21 SKS. Dengan waktu yang sempit, pasti akan sangat berat bagi mahasiswa untuk menjalani semua itu. Kita sebagai mahasiswa harus menyadari batas kemampuan kita, jika tidak mampu mengambil 18 hingga 21 SKS, sebaiknya cukup ambil 15 SKS saja, kalau merasa mampu, silahkan diambil. Perlu diingat juga, kuliah tidak hanya tentang belajar, belajar, dan belajar, selingi juga dengan waktu-waktu untuk bermain atau berolah raga dengan teman agar fikiran menjadi lebih segar. Aturlah waktu dengan sebaik mungkin untuk mendapatkan kualitas hidup dan kuliah yang lebih baik. Baca juga Pengertian Sistem Kredit Semester/SKS Uang Kuliah berarti kamu harus mengeluarkan uang, walaupun kamu dapat beasiswa. SPP, kost, makan, belanja barang, jalan-jalan, buku teks,fotokopi dan lain sebagainya, terkadang bisa membuat mahasiswa frustasi. Hal ini diperparah dengan harga barang yang semakin tinggi. Kadang juga ada mahasiswa yang harus bekerja untuk membiayai kuliahnya sendiri. Saat ini banyak sekali tawaran beasiswa yang bisa sangat membantu kamu untuk mengatasi masalah keungan, buat diri kamu pantas untuk menerimanya kalau bisa prestasi, bukan surat keterangan dari kelurahan dan temukan beasiswanya. Kamu juga harus ketat dalam pengeluaran, keluarkan uang hanya untuk hal yang penting tapi sekali-kali gak papa. Baca juga Beasiswa Untuk Mahasiswa Program Sarjana/S1 Kuliah Sambil Bekerja Banyak mahasiswa yang terpaksa bekerja untuk membiayai kuliahnya. Pilihan kerja oleh mahasiswa yaitu part time job, diluar waktu kuliah. Namun hal ini akan menimbulkan masalah baru bagi mahasiswa tersebut, kurang istirahat dapat mengganggu kesehatannya, sehingga otomatis kuliahnya juga akan terganggu. Kamu harus menentukan mana yang lebih penting, apakah kuliah atau bekerja. Jika kamu memang harus bekerja, temukan pekerjaan yang lebih fleksibel dan tidak mengganggu kuliah termasuk waktu istirahat. Kamu dapat bertanya kepada dosen atau pengurus fakultas, apakah ada yang dapat kamu lakukan untuk bisa memperoleh biaya kuliah. Kerja di kampus tentu lebih nyaman, karena dosen tentu akan lebih paham dengan kesulitan kita. Baca juga Kuliah Sambil Kerja, Mencoba Mandiri Sakit Sakit biasanya diirngi dengan perasaan sedih yang mendalam, terutama untuk yang kuliahnya jauh dari rumah orang tua. Tidak ada yang merawat, ketinggalan kuliah, ketinggalan tugas, kehilangan tanda tangan hadir, sungguh tragis. Jaga kesehatan diri kamu, perhatikan makanan dan minuman yang kamu konsumsi. Berolah raga adalah pilihan yang sangat baik. Tinggal dengan teman akan lebih baik dari pada tinggal sendirian, ini supaya ada yang bisa merawat kamu dan tahu kondisi kamu. Depresi Masalah kuliah, uang, kerja, hubungan, terkadang membuat mahasiswa menjadi depresi. Kamu bisa kehilangan konsentrasi saat berada dalam perkuliahan. Ada kelompok mahasiswa yang mengalihkan depresiny kearah yang negatif, hal ini hanya akan membuat dia dia semakin tertekan. Agar kamu terhindar dari depresi, cobalah untuk menjalin hubungan baik dengan semua orang, rajin-rajinlah silaturahmi, coba untuk berkonsultasi dengan orang yang bijak. Jika kamu sudah depresi, alihkan energi kamu untuk sesuatu yang lebih bernilai positif, mungkin seni, atau olah raga. Baca juga 5 Tips Mengatasi Stress Mahasiswa Teman-teman Teman kuliah maupun teman-teman yang sering atau teman yang setiap harinya kita temui adalah teman yang kita pada saat kondisi sedang berjaland dengan baik selalu. Diantara mereka kita belum tau mana teman kita sebenarnya, yang ikut senang saat kita senang, dan yang membantu sebisanya saat kita susah. Terlalu lama bergaul dengan teman yang itu-itu saja juga tidak baik, pergaulan kita menjadi sempit, dan jika terjadi konflik biasanya sulit untuk diperbaiki. Sesekali pergilah keluar dari kesibukan sehari-hari sendirian, untuk sekedar menghirup udara segar dan menenangkan pikiran. Sesekali juga pergilah keluar kota dengan satu dua atau lebih teman, dengan bersama-sama melakukan perjalanan akan lebih memudahkan kita untuk lebih mengenal siapa teman kita. Nongkrong Duduk nongkrong di warung kopi bukanlah suatu masalah, namun akan menjadi masalah bila kita lebih sering di warung kopi daripada di kelas kuliah. Bahan pembicaraannya mulai dari film hingga motor, dari masalah di rumah hingga wanita dan sebagainya. Terkadang nongkrong ini juga dijadikan sarana untuk menghilangkan kepenatan badan dan pikiran. Tapi sebenarnya hanya akan menambah penat. Sekali-sekali nongkrong diwarung kopi bukan masalah, tapi pastikan tidak menjadi kebiasaan. Banyak waktu kita yang sangat berharga terbuang percuma. Dari pada banyak bicara sana-sini, lebih baik belajar di kost atau mulai menulis sesuatu. Hubungan Hubungan disini maksudnya hubungan dengan wanita, apakah kamu sedang berhubungan wanita? Mungkin hubungan laki-laki dan wanita sudah dianggap biasa dalam zaman yang serba edan ini. Namun untuk diwaspadai agar jangan sampai permasalahan kita dengan orang lain jadi menggangu kita. Jangan sampai masalah ini membuat kita jadi malas untuk kuliah. Buatlah batasan yang jelas antara urusan cinta dan kuliah untuk kamu sendiri, batasan disini dapat berbeda untuk banyak oran. Salah Pilih Jurusan Banyak calon mahasiswa yang bingung menentukan jurusan apa yang akan dia pilih. Sebagian dari mereka takut jika jurusan yang dipilih saat kuliah akan mendikte apa yang menjadi pilihan mereka saat akan bekerja nanti. Pilihlah jurusan yang paling sesuai dengan hati kamu, jangan memilih karena diajak atau dipaksa orang lain. Kita yang akan menjalani masa depan kita, tapi ingatlah untuk tetap realistis dalam menentukan pilihan kita. Realistis disini dapat berarti kamu memilih jurusan dengan peluang masa depan yang lebih cerah. Jika salah pilih, proses studi yang dijalani akan terasa berat hingga bisa saja putus ditengah jalan. Baca juga Tips Memilih Jurusan Kuliah Ini hanya sembilan dari banyak masalah yang paling sering dialami oleh mahasiswa. Silahkan tanyakan kepada mahasiswa yang anda kenal, paling tidak 7 dari masalah diatas dialami oleh semua mahasiswa. Kamu yang menjalani, kamu yang harus tahu jalannya, jadikan masa kuliah masa yang menyenangkan sambil mempersiapkan masa depan. CaraMenuliskan Rumusan Masalah. Rumusan masalah adalah tulisan singkat yang biasanya terletak di awal laporan atau proposal untuk menjelaskan masalah atau isu yang dibahas dokumen tersebut kepada para pembaca. Secara umum, suatu rumusan masalah akan menggarisbawahi fakta-fakta dasar dari masalahnya, menjelaskan alasan masalah itu penting, Home Gen News Sabtu, 24 Oktober 2020 - 1120 WIBloading... Mahasiswa dirundung banyak masalah dalam menyeimbangkan kehidupan kampus dengan kehidupan pribadi. Foto/Shutterstock A A A JAKARTA - Para mahasiswa mengungkapkan masalah-masalah perkuliahan yang sering dialami, dan Dr. Rena Latifa, psikolog sekaligus Ketua Program Studi Psikologi S1 UIN Syarif Hidayatullah mencoba memberikan MANAJEMEN WAKTUFoto Dr RenaSolusinya, buatlah skala prioritas. Ini bisa disusun berdasarkan tingkat urgensi, kemampuan diri, kesempatan yang dimiliki, serta pertimbangan masa depan yang ingin dicapai. Lakukan segera kalau penting dan mendesak, rencanakan kalau gak penting tapi mendesak. Minta bantuan kalau penting, tapi gak begitu mendesak, dan tunda atau tinggalkan kalau gak penting dan gak MASALAH FINANSIALFoto MNC SekuritasCatat pengeluaran sehari-sehari dengan mempertimbangkan kebutuhan masing-masing. Cari alternatif pemasukan, tapi tetap fokus pada jadwal kuliah. Baca Juga 3. KOMPETENSI DAN KETERAMPILANFoto CzannerAtur waktu dengan baik supaya bisa menambah kegiatan yang bisa meningkatkan keterampilan. Mulai dari hobi atau pada skala prioritas yang harus dikerjakan dan KONFLIK BATIN MENGHADAPI DOSENFoto ShutterstockUbah pola pikir. Pengalaman mengelola relasi dengan dosen adalah pengalaman berharga sebagai bekal menghadapi otoritas di dunia kerja. Kalau masih susah, bisa mencoba meningkatkan kapasitas diri dalam mengutarakan pendapat dan belajar berkomunikasi dengan baik. Jangan asyik dengan prasangka pribadi yang belum tentu benar. Ingat,“Tak kenal maka tak sayang”.5. PERUBAHAN JADWAL PERKULIAHANFoto ShutterstockSeperti halnya poin pertama, semua dikembalikan pada skala prioritas. Sebagai mahasiswa, maka jadikan kuliah sebagai DEADLINE DAN KUIS DADAKANFoto Getty ImagesBelajar adalah bekerja keras. Jadi tantangan dan tugas apa pun dari dosen harus selalu siap dan anggap sebagai proses tempaan. Ingat, cara belajar di universitas nantinya akan membentuk sikap dan profesionalitas dalam dunia ADAPTASI LINGKUNGAN kampus mahasiswa masalah mahasiswa kampus dan universitas Baca Berita Terkait Lainnya Berita Terkini More 4 jam yang lalu 6 jam yang lalu 8 jam yang lalu 9 jam yang lalu 11 jam yang lalu 12 jam yang lalu
Perlukesadaran, dengan mengetahui masalah yang sedang dihadapi maka kegiatan belajar pun akan semakin lancar. Yuk ketahui apa kesulitan dalam belajar bahasa Inggris yang biasa dihadapi lengkap dengan solusinya. Baca Juga : Kursus PTE Jakarta. Table of Contents. Kesulitan dalam Belajar Bahasa Inggris dan Solusinya. 1. Kurangnya Rasa Percaya Diri
Sayarencananya membuat kartu mahasiswa sendiri, dengan desain dan cetak printer. Jadi printer Canon MP280 saya, yang ganti semua cartridge printer (warna dan hitam) dan ingin menginfusnya. Wah bagaimana nih solusinya ?. Saya mencoba terus berharap kuning keluar, tapi malah timbul masalah baru, warna hitamnya lagi tidak keluar. Wah buat